Header Ads

Causative Verb Have, Get, Make


🔴Pengertian Causative Verb.
Apa itu Causative Verb? Pengertian termudahnya causative verb itu adalah kata kerja yang digunakan untuk memerintah orang lain. Memerintah orang lain biasanya menggunakan kata order/command (memerintahkan). Tapi dalam causative verb, kita tidak menggunakan kata kerja tersebut, melainkan menggunakan kata kerja Get yang umumnya diartikan mendapatkan, Have yang biasa diartikan memiliki/telah, dan Make yang biasa diartikan membuat dan juga let. Lalu bagaimana kita mengetahui kata kerja tersebut adalah causative atau bukan? caranya adalah dengan melihat susunan kalimatnya karena susunan kalimat causative memiliki bentuk yang khas dan berbeda dengan kata kerja biasa. Jadi perhatikan baik-baik rumusan causative verb berikut ini.

🔴Rumus Causative Verb.
Rumus causative verb terbagi menjadi active dan Passive:

1) Active Sentence.
Masing-masing causative verb mempunyai grammarnya sendiri:

🔸Have/Make.
Rumus: Subject + Have/Has + Infinitive/V1.
Contoh:

* My teacher make me do my home work (guru saya memerintahkan saya untuk mengerjakan PR)
* She has me come to her house right now. (dia menyuruh saya untuk datang ke rumahnya sekarang juga)

🔸Let.
Rumus: Let + Objek + Infinitive/V1.
Contoh:
Never let her go, or you will regret forever.
(Jangan biarkan dia pergi atau kau akan menyesal selamanya).

🔸Get. 
Rumus: Subject + Get + O + to Infinitive/V1.
Contoh:
I get you to like this explanation.
(aku menyuruhmu to meng-like penjelasan ini)

2) Passive Sentence.
Rumus causative dalam bentuk passive rumusnya sama. Hanya let saja yang tidak memiliki bentuk passive.
Rumus: S + Have/Make/Get + O + V3.

Contoh:
🔸Have.
She has her car fixed
(dia menyuruh seseorang agar mobilnya diperbaiki).
I have the speaker loaded.
(aku minta speakernya dikeraskan).

🔸Make.
I make this house cleaned.
(saya minta (kepada seseorang) agar rumah ini dibersihkan).
Alfonso makes John killed.
(Alfonso menyuruh (seseorang) agar John dibunuh).

🔸Get.
Do you get your clothes washed?
(apakah kamu menyuruh bajumu dicuci).
Sandy gets her hair cut.
(Sandy minta agar rambutnya dipotong).

#Kuis!
Terjemahkan kalimat berikut ini menggunakan pola Causative.

Ali meminta mobilnya untuk diperbaiki minggu ini.

Semoga bermanfaat yaa 😊

Learning English Learning Practice.

A number of VS The number of


Singkat kata, arti dari a number of adalah sejumlah, sedangkan the number of artinya adalah jumlah. Contoh kalimat sederhananya seperti ini, a number of students forced their way into the school (sejumlah siswa memaksa masuk ke dalam sekolah). Contoh lain, the number of students who forced their way into the classroom is 10 (jumlah siswa yang memaksa masuk ke dalam kelas adalah 10 orang).

Sangat jelas sekali perbedaan dari kedua contoh tersebut.

For your information, a number of termasuk kedalam jenis quantifier. Quantifier merupakan sebuah frase kata yang mempunyai fungsi untuk menyatakan sebuah jumlah atau quantitas. Jika dalam bahasa Indonesia, kita biasa mengatakan quantifier dengan menggunakan kata seperti: beberapa, sejumlah, sebesar, semua, dan sebagian. Atau juga quantifier bisa dianggap sebagai penanda jumlah suatu benda atau barang.

Quantifier dalam bahasa Inggris dibagi ke dalam dua bentuk yaitu quantifier yang bertujuan untuk menandakan jumlah kata benda yang bisa dihitung (countable nouns) dan tidak bisa dihitung (uncountable nouns). Dan a number of menandakan jumlah kata benda yang bisa dihitung (countable nouns).

A number of dan the number of sendiri memiliki arti yang sama dengan amount yaitu jumlah atau sejumlah. Hanya perbedaannya adalah amount menandakan jumlah kata benda yang tidak dapat dihitung (uncountable nouns).

Contoh:
– My teacher gives me a large number of assignments. (guru saya memberikan saya sejumlah tugas).
– My teacher gives me a large amount of homework. (guru saya memberikan saya sejumlah pekerjaan rumah).
– We have been friends for a number of years. (kami sudah berteman sejak beberapa tahun)
-They give us an amount of money. (mereka memberikan kami sejumlah uang).

Cara penggunaannya di dalam kalimat bisa sahabat ENGLISH PRO lihat dan simak melalui penjelasan singkat berikut ini :

🔴 Rumus a number of dan the number of

🔸A number of  +  plural noun  + plural verb …

🔸The number of + plural noun  + singular verb …

Contoh kalimat:
1. A number of students came late this morning. (Sejumlah siswa datang terlambat pagi ini)
2. A number of drivers do not care about the rule. (Sejumlah pengendara tidak peduli terhadap aturan)
3. I don’t know why the number of students always decreases year by year. (Saya tidak tahu mengapa jumlah siswa selalu menurun dari tahun ke tahun)

#Kuis!

Terjemahkan kalimat berikut ini:
Jumlah bulan ada dua belas

Semoga bermanfaat 😊

Learning English Learning Practice

#toefl online/english pro

Gerund Sebagai Subject dan Object

Gerund, ada yang  tahu istilah itu?
Sebagian besar diantara kita ada yang masih asing dengan istilah yang satu ini. Namun bagi kalian yang suka mempelajari bahasa Inggris istilah ini tentu sudah tidak asing lagi bukan?. .
Kali ini mimin akan membantu kalian yang masih merasa asing dengan kata Gerund ini, atau…bagi  kamu yang sudah mengenalnya bahkan mempelajarinya tapi masih bingung dan belum mengerti bagai mana penggunaannya.
Jangan beranjak dulu ya.. simak penjelasannya berikut ini.

Gerund adalah bagian dari Part of speech yaitu berupa kata atau sekelompok kata yang dibentuk menjadi sebuah verb tapi berfungsi sebagai Noun. Untuk mengetahui gerund sangatlah mudah, karena semua bentuk gerund adalah kata Kerja (Verb) yang diberi akhiran –Ing.
Namu perlu diingat bahwa Kata kerja (Verb) yang berakhiran –Ing  bukan hanya ada pada gerund, tapi juga dalam bentuk present Participle. Pertanyaanya adalah. bagaimana kita membedakan mana kata kerja (Verb) _ing Gerund dan mana yang bentuk present participle.

Coba kita kembali kedefinisi gerund seperti yang sudah admin sebutkan diatas, Gerund adalah kata yang dibentuk dengan kata kerja (Verb) tapi berfungsi sebagai kata benda (Noun). Sedangkan present participle tidak berfungsi sebagai kata benda (noun).  Dan sebaliknya mereka berfungsi sebagai modifier (Pengubah) atau pelengkap pada Progressive verbs (bentuk Continous tense).

Jadi, untuk memastikan apakah itu bentuk gerund atau bukan,  kamu cukup melihat kata kerja (Verb) + ing yang berfungsi sebagai kata Benda (Noun) saja. Sangat mudah banget kan??

🔴Jenis Gerund
Dalam English Grammar gerund dibedakan menjadi 4 jenis. Ini dia berikut penjelasannya.

1. Subject (Subjek)
Pada gerund jenis ini, kata kerja (Verb) + Ing  diletakkan didepan kalimat yang berfungsi sebagai subjek kalimat.

Contoh:
Travelling is my Hobby.

Kata Travelling dalam kalimat ini bukanlah berfungsi sebagai kata Kerja (Verb), tapi sebagai kata Benda ( Noun) yaitu nama sebuah kegitan hobby.

2. Direct Object (Objek Langsung)
Contoh.
I am enjoying my gardening this year. (Objek Langsung dalam kalimat itu dalah “ My Gardening” )

3. Object of Preposition (Objek Preposisi)
Contoh.
I have received several awards for my gardening.

4. Subject Complement (Pelengkap Subjek)
Contoh.
I do my gardening in the morning.(kata  “gardening in the morning” adalah sebagai subject complement.)

🔴Penggunaan Gerund
Banyak contoh dan model penggunaan bentuk gerund dalam kalimat bahasa Inggris, setidaknya ada 5 contoh penggunaan atau fungsi dari gerund, perhatikan penjelasn berikut ini.

1. After some verbs
Kita dapat menggunakan  bentuk Ing setelah beberapa kata kerja (Verb) sepertiberikut ini:
enjoy, admit, appreciate, can’t stand / help / bear, deny, avoid, mind, understand, consider, finish, imagine and resent.

Contoh.
* I can’t stand doing nothing (aku tidak bisa melakukan apa-apa)
* She denied breaking the copier (dia menyangkal telah merusak mesin photo copy)

Jika bentuk –Ing digunakan dengan keta Kerja (Verbs) yang Lain maka penggunaannya setelah preposisi. Perhatikan kata-kata dibawah ini:

Admit to (doing)                               
approve of (doing)
argue about (doing)                        
concentrate on(doing)
feel like (doing)                                 
forget about(doing)
insist on (doing)                                
plan on (doing)
talk about (doing)                            
think about(doing)

2. With ‘from’ and ‘to’ with some verbs (Menggunakan “From dan To” dengan beberapa Verb. 
* Mencegah/ menghentikan seseorang dari melakukan sesuatu

Contoh. He prevented her from leaving.
* Berharapseseorang untuk melakukan sesuatu

Contoh. We look forward to hearing from you soon.
* Objekuntuk melakukan sesuatu

Contoh. “Does anyone object to me smoking?”
* Menjadi suatu yang biasa dilakukan diwaktu lampau

Contoh. It took him a long time to get used to living in a city.
* Sebuah pilihan untuk melakukan suatu pilihan yang lain.

Contoh. I prefer cooking to doing the dishes.

3. After prepositions (Setelah Preposisi)
Perhatikan contoh dibawah ini.
* Before going out he turned off the heating.
* I’m tired of arguing.
* These are used for cracking 
* I passed the exam by remembering the equations

4. In some fixed expressions (Dalam Beberapa ungkapan baku)
* As well as doing
* It’s no good doin
* It’s no use doing

5. Some verbs can use either the ‘to do’ or the ‘ing’ form (Beberapa Verb dapat menggunakan salah satu bentuk To Do atau -Ing)
* See/ hear / watch someone do / doing

Dengan verb bentuk  “Do” kita dapat mendengar/ melihat keseluruhan kegiatan yang dilakukan seseorang.

For example,”I heard him tell you about the letter.

Sementara dengan menggunakan kata kerja (Verb) bentuk –Ing, kita hanya dapat melihat/ mendengar sebagian dari tindakan atau aktifitas yang dilakukan seseorang.

Contoh. I saw her drinking a coffee in the bar. Saya melihatnya minum kopi di bar itu.

* Remember/ Regret
Jika kita mengguankan verb seperti diatas  berarti kita sedang menjelaskan Sesutu yang yang sudah terjadi sebelumnya.

Contoh.
1. I remember cominghere as a child.- I’m not a child any more, but I remember the times when I came here before. Saya teringat hadir disini sebagai seorang anak. – sekarang saya  bukan anak-anak lagi. Tapisaya teringat waktu saya hadir kesini sebelumnya. 
2. Iregret not studying.” (I didn’t study in the past and I regret it now.) saya menyesal tidak belajar. (saya tidak hadir pada waktu lampau dan saya menyesal sekarang)

Jika kita menggunakan verb bentuk “ To Do” setelah Verb tersebut diatas. Hal ini akan menjelaskan sebuah aktifitas yang akan dilakukan dimasa mendatang.
Contoh.
1. Pleaseremember to turn off the lights. (Please don’t forget to do it later.) tolong  ingat matikan lampunya. (tolong jangan lupa untuk melakukannya nanti)
2. Iregret to inform you that… “(I’m just about to tell you some bad news.) saya menyesal telah member tahu mu bahwa…. (saya baru saja  menceritakan kepada mu kabar buruk)

* Stop
Contoh.
1. I want tostop smoking.” (I want to break my habit.) saya ingin berhenti merokok (saya ingin menghilangkan kebiasaan saya).
2. Shestopped to sit down.” (She stopped walking so that she could sit down.) Dia berhenti untuk duduk. (dia berhenti berjalan dan dia akan duduk)

* Try
Try + ing = try out this experiment.
Contoh.
Try reading something in English every day.” (You may be surprised at the results!) Cobalah baca sesuatu dalam bahasa Inggris setiap hari. (kamu akan terkejut melihat hasilnya)

Try to do = try hard to do something.
Contoh.
Please try to be quiet when you come in.” (Please make an effort.) mohon dia ketika masuk. ( tolong buatlah kenyamanan)

🔴Rumus Gerund
1. GERUND+FIRST FORM OF VERB + ADJECTIVE+ GERUND+FIRST FORM OF VERB+ ADJECTIVE—FORMULA

Contoh.
Eating is easy cooking is difficult. Makan itu mudah dan memasak itu sulit.

2. WHEN+SUBJECT+FIRST FORM OF VERB+SO+ SUBJECT+KEEPS+GERUND—FORMULA
Contoh.
When he reads so he keeps reading. Ketika dia membaca dia terus tetap membaca

3. SUBJECT+FIRST FORM OF VERB+GERUND+OBJECT.
Contoh.
He likes writing a latter. Dia suka menulis surat

4. SUBJECT+GET+GERUND+OBJECT
Contoh.
She gets talking dia dapat berbicara

5. IF+SUBJECT+FIRST FORM OF VERB+OBJECT+ONCE+SUBJECT+WILL+KEEP+GER UND+OBJECT
Contoh.
If you play cricket once you will keep playing Jika Anda bermain kriket sekali Anda akan bermain

6. SUBJECT +KEPT+GERUND+BUT+KEPT+GERUND
He kept speaking but I kept listening.
Ingat! Gerund juga dapat disusun dalam bentuk negatif, dengan cara menambahkan “NOT” setelah Verb.
Contoh.
* He enjoys not working.
* The best thing for your health is not smoking

🔴Contoh Kalimat Gerund
1. Blowing bubbles on a windy day is a fun activity for children. meniup balon  pada cuaca yang berangin adalah aktifitas yang menyenangkan bagi anak-anak
* Piling too much laundry into a washing machine will cause it to malfunction. terlalu banyak memasukkan pakaian pada mesin saat mencuci akan menyebabkan disfungsi pada alat mesin cuci. 
* Ethan narrowly avoided driving off the cliff. Ethan menghindari tebing yang menurun saat mengendara. 
* Eating ice cream on a hot day can be a good way to cool off. Makan es krim di hari yangpanas dapat menjadi cara yang baik untukmenyegarkan badan.
* Jessica really enjoys bothering the neighbors with loud music. Jessica benar-benarmenikmati mengganggu tetangga denganmusik keras.
* Reading helps you learn English. membaca sangat membantu mu dalam belajar bahasa Inggris
* Her favorite hobby is reading.  Hobby Favoritnya adalah membaca
* I enjoy reading. aku sangat menikmati membaca
* He enjoys not working. Dia menikmati dengan tidak bekerja

#Kuis!
Terjemahkan kalimat berikut menggunakan gerund:

Hal terbaik untuk kesehatan mu adalah dengan  tidak Merokok.

Semoga bermanfaat 😊

Learning English Learning Practice.

#sumber toefl online "EP"

Perbedaan Penggunaan ‘Although’, ‘Even Though’ dan ‘Though’  

Perbedaan Penggunaan ‘Although’, ‘Even Though’ dan ‘Though’
 
Apakah kalian pernah mendengar kata Conjunction? Conjunction merupakan kata hubung dalam bahasa inggris, Fungsi dari conjunction ini tentu saja untuk menghubungkan dua klausa atau dua kalimat dalam bahasa inggris yang saling berkaitan. Salah satu jenis conjunction yag paling sulit di bedakan dalam penggunaanya adalah ‘Although’, ‘Eventhough’ dan ‘though’. seperti apakah perbedaan antara ketiganya? Yuk kita simak berikut ini!

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, Conjunction merupakan kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua kata atau klausa dalam kalimat bahasa inggris. Yang menjadi permasalahan saat ini adalah ada 3 jenis conjunction yang sedikit sulit untuk di bedakan dalam penggunaanya karena ketiganya memiliki ejaan yang hampir mirip dan arti yang sama. Berikut Penjelasanya.

🔴 ‘Even Though’
even though memiliki arti walaupun, meskipun, kalaupun. Event though digunakan untuk menghubungkan dua kalimat dalam bahasa inggris, biasanya kalimat tersebut berupa kalimat positif dan kalimat negative. Namun, even though lebih banyak di gunakan untuk kalimat yang lebih formal.

Contoh :
* I come to your house, even though it is rain (aku datang kerumah mu meskipun saat ini hujan)
* They send me a message even though I never reply (mereka mengirim ku surat meskipun aku tak pernah menjawab)
* She is beautifull, even though she does not use make up (dia cantik, meskipun dia tidak berdandan)
* She is smart even though she never study (dia pandai meskipun dia tidak pernah belajar)
* I love my friend even though I seldom to meet him (aku mencintai temanku meskipun aku jarang bertemu dengan nya)
* My father does not like watch TV even though he likes football (ayahku tidak suka menonton TV meskipun dia suka sepak bola)
* I do not eat this food, even though I like it (aku tidak makan makanan ini, walaupun aku menyukainya)
* They never love me , even though I love them (mereka tidak mencintaiku, meskipun aku mencintainya)

🔴 ‘Although’
Although merupakan jenis conjunction yang memiliki makna yang sama dengan even though dan though. namun, sama seperti even though, although lebih banyak di gunakan untuk menghubungkan kalimat yang bersifat formal atau resmi.

Contoh :
* I don’t like exercise in the morning, although it is good for our health (aku tidak suka berolahraga pada pagi hari, meskipun ini baik untuk kesehatan)
* Although your sister is beautiful, I don’t like her (meskipun saudara perempuan mu cantik, aku tidak menyukainya)
* Although you love me, I don’t love you (meskipun kamu mencintai aku, aku tidak mencintaimu)
* I introduce you to my mother, although she does not like you (aku mengenalkanmu pada ibuku, meskipun dia tidak menyukainya)
* My mother cooks food although we do not eat (ibuku memasak makanan meskipun kita tidak makan)
* My family go to vacation together although I do not follow (keluargaku pergi liburan bersama-sama meskipun aku tidak ikut)
* I still like eat, although Iam fat now (aku masih suka makan, walaupun aku gemuk sekarang)
* he does not need me, although I need him (dia tidak membutuhkan ku, meskipun aku membutuhkanya)
* we are not free, although it is weekend (kita tidak santai meskipun sekarang akhir pekan)
* I don’t like send the message, although I like communication (aku tidak suka mengirim pesan, meskipun aku suka berkomunikasi)

🔴 ‘Though’
sama dengan yang lainya, though memiliki arti yang sama yaitu meskipun, walaupun, bagaimanapun. Namun, though biasanya digunakan pada kalimat yang lebih santai dan tidak formal.

Contoh :
* Though he stole, he didn’t threaten violence (meskipun dia mencuri, dia tidak terkena hukuman)
* Iam not hungry, though I do not eat (aku tidak lapar, meskipun aku tidak makan)
* He can not write though he can read. (Dia tidak dapat menulis meskipun dia dapat membaca)
* I do not write a letter for you, though I can write it (aku tidak suka menulis surat untuk mu, meskipun aku bisa melakukanya)
* He does not come to my house althouth it is my birthday (dia tidak datang kerumahku meskipun hari ini adalah ulang tahunku)
* Though he is sad, he never show it (meskipun dia sedih, dia tidak dapat menunjukanya)
* Though He loves you, he never give you flower (meskipun dia mencintaimu, dia tidak pernah memberimu bunga)
* my mother never calls me, though she miss me (ibuku tidak pernah meneleponku meskipun dia merindukan aku)
* my father needs tea though he does not like it (ayahku membutuhkan teh meskipun dia tidak menyukainya)
* I like picture though I don’t like drawing (aku suka gambar meskipun aku tidak suka menggambar)

🔴Kesimpulan
* Although, eventhough dan though memiliki arti yang sama meskupin penggunaan nya berbeda.
* Penempatan ketiga kata tersebut berada di awal dan di tengah kalimat.
* Kata tersebut menghubungkan 2 klausa yang berlawanan.
* Even though dan Although digunakan untuk kalimat formal, sedangkan though digunakan untuk kalimat yang tidak formal.

#Kuis!
Terjemahkan kalimat berikut ini menggunakan 'even though'

Charles lulus ujian meskipun dia tidak giat belajar

Semoga bermanfaat 😊

Learning English Learning Practice.

#sumber toefl online

Present Perfect Continuous tense

Selamat malam sahabat termodinamika..

Present Perfect Continuous tense

Present Perfect Continuous tense digunakan untuk menyatakan tindakan yang telah dimulai di masa lalu dan sekarang masih berlanjut. Tenses ini juga digunakan untuk menceritakan kejadian yang dimulai dimasa lalu dan baru saja selesai. Present Perfect Continuous tense digunakan untuk menyatakan tindakan yang telah dimulai di masa lalu dan sekarang masih berlanjut. Tenses ini juga digunakan untuk menceritakan kejadian yang dimulai dimasa lalu dan baru saja selesai. Dalam present perfect continous, ada kejelasan waktu seperti “since 1990, for four hours”. Keterangan waktu tersebut merupakan ciri utama dari present perfect continous tense karena menunjukkan kapan kegiatan itu terjadi.

🔸Jika dalam suatu kalimat tidak ada keterangan waktu maka kalimat tersebut tidak bisa disebut present perfect. Karena , keterangan waktu menjadi penanda kapan kalimat tersebut dimulai.
🔸Adverb of time ( keterangan waktu ) yang digunakan dalam present perfect continous tense adalah “since” dan “for”
🔸Adverb of placement yang digunakan biasanya always, only, never, ever, still, just.
🔸Kita tidak bisa menggunakan non-continous verbs dalam present perfect continous tense.

Contoh :
•Sam has been having his car for two years ---> Salah
•Sam has had his car for two years --> Benar

🔸Jenis auxiliary verb yang digunakan dalam present perfect continuous tense adalah has been atau have been.
🔸Penggunaan since atau for tergantung pada keterangan waktu dalam kalimat present perfect continuous tense. Ada beberapa ketentuan dalam penggunaan since dan for
•Jika keterangan waktu yang digunakan sudah jelas seperti four o’clock, 1995 maka kalimat tersebut menggunakan since.
•Namun jika keterangan waktu yang digunakan tidak jelas, seperti four hours, five hours, four days ,maka kalimat tersebut menggunakan kata for.
•Kata four hours, three hours , four days termasuk tidak jelas karena tidak disebutkan empat jam dari hari apa yang digunakan dalam kalimat dan juga sebaliknya tidak jelas empat hari dari bulan apa yang ada di dalam kalimat.

🔴Rumus Present Perfect Continuous Tense
(+) Bentuk positif
– Subject + has / have + been + verb-ing
Contoh :
– They have been working together since senior high school.
– She has been working at that company for three years.

(-) Bentuk negatif
– Subject + has / have + not + been + verb-ing
Contoh :
– It has not been raining for three days
– I have not been living in America since 2003.

(?) Bentuk interrogative
– Has/have + subject + been + verb-ing?
Contoh :
– Have you been eating this egg for an hour?
– Has he been playing cricket for two hours?

Present perfect continous tense memiliki beberapa fungsi yaitu :
1. Digunakan untuk menyatakan kalimat yang dimulai di waktu lampau dan berlanjut hingga sekarang. Contoh:
– James has been teaching at the university since June.
– We have been waiting here for over two hours!

2. Present perfect continuous juga dapat digunakan tanpa kata keterangan waktu. Tapi, keterangan waktu tersebut diganti dengan “lately”, dan “recently”. Penggunaan kata “lately”dan “recently” di perlukan untuk memperjelas kalimat. Contoh :
– Recently, I have been feeling very tired.
– She has been watching television too much lately.

🔴 Latihan Present Perfect Continuous Tense

#Terjemahkan kalimat ini kedalam bahasa inggris

1.Hari ini sudah hujan selama dua jam
2.Berapa lama kamu sudah belajar bahasa inggris ?

Semoga bermanfaat yaa 😊

Learning English, Learning Practice.

#sumber toefl online

Alat, bahan, Teknik dan Konsep Pembuatan keramik

Selamat malam sahabat Termodinamika Kehidupan..

Membuat keramik memerlukan teknik-teknik yang khusus dan unik. Hal ini berkaitan dengan sifat tanah liat yang plastis dimana diperlukan ketrampilan tertentu dalam pengolahan maupun penanganannya. Membuat keramik berbeda dengan membuat kerajinan kayu, logam, maupun yang lainnya. Proses membuat keramik adalah rangkaian proses yang panjang yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan kritis. Kritis, karena tahapan ini paling beresiko terhadap kegagalan. Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Proses awal yang dikerjakan dengan baik, akan menghasilkan produk yang baik juga. Demikian sebaliknya, kesalahan di tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga.

A. Bahan dan Alat Pembuatan Keramik
1. Bahan
Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
  • Tanah liat (Clay ) Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai bahan non plastik).
  • baju wanita
  • Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
  • Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar. Bahan lainnya yaitu :
  • Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan tinggi, yaitu gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu. Kaolin adalah tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan keramik dan paling putih di antara clay lainnya, karena kandungan besinya yang paling rendah. Sifat-sifat kaolin : Tidak terlalu plastis, Kekuatan keringnya rendah, Titik leburnya 1700oC-1785oC, Dalam keadaan kering berwarna putih, Memberi warna putih pada masse badan keramik, dan Setelah dibakar berwarna putih.
  • Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat pada sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang adalah : Tidak mengurangi keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat, Memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat pada barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan Dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi
2. Alat
Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
  • Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.
  • Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.
  • Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja putar.
  • Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.
  • Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.
  • Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
  • Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
  • Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.
Alat-alat Pembuatan Keramik
B. Teknik dalam Pembuatan Kerajinan Keramik 
1. Teknik Pijit Tekan 
Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Cara membuat keramik dengan teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut.
  • Pijit tanah dengan ibu jari 
  • Tekan tanah kemudian diputar 
  • Bentuk leher dengan ibu jari 
  • Membuat tutup dengan cara yang sama 
  • Mengukur tutup dengan badan
Teknik Pembuatan
2. Teknik Pilin 
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik dengan teknik pilin antara lain sebagai berikut.
  • Buat pilinan di atas meja 
  • Buat lempengan lingkaran sebagai alas 
  • Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir 
  • Selesaikan bentuk dengan pilinan 
3. Teknik Lempengan 
Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder. Cara membuat keramik dengan teknik lempengan bentuk persegi antara lain sebagai berikut.
  • Gulung lempengan dengan cetakan silinder. 
  • Potong kelebihan tanah menggunakan butsir. 
  • Ratakan tanah dan beri alas lingkaran. 
  • Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah. 
  • Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama. 
  • Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati
4. Teknik Cetak 
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
  • Tekan tanah ke dalam cetakan gips. 
  • Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah. 
  • Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi. Tuang tanah cair ke dalam cetakan. 
  • Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan. 
  • Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
  • Buang sisa tanah yang tidak perlu. 
  • Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.
C. Tahapan Pembuatan Keramik
1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.

2. Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2)  Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.

4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).

5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

Sumber :
http://ngangsukawruhya.blogspot.co.id/2015/02/teknik-pembuatan-keramik.html?m=1

Penggunaan kata should dan ought to

Should and Ought to
Kata kerja bantu modal atau Modal Auxiliary Verbseperti kata should dan ought to mungkin seriing sekali kamu dengar. Kedua kata modal tersebut masing – masing menyatakan keharusan 'seharusnya' yang merupakan harapan dari pembicara atau Expectation of the speaker. Perbedaan nya sedikit, hanya saja jika dalam percakapan sehari – hari kata should lebih sering di gunakan.
Berikut ini adalah bentuk contoh kalimat positif (positive), negatif (negative) dan tanya atau introgatif (interrogative) dalam bahasa inggris tentang Modal Auxiliary Verb “Should Dan Ought To”
Masa sekarang (Present)
Rumus atau bentuk kalimat nya adalah :
BENTUK : Subject + Should / Ought to + verb 1
Contoh dalam kalimat :
Kalimat positif (Positive sentence)
1. She should spend more time on his English (Dia seharusnya menghabiskan waktu lebih untuk bahasa inggrisnya)
2. You should ask permission before doing it (Kamu seharusnya meminta izin sebelum mengerjakannya)
3. Your young sister should go to the doctor at once (Adik perempuan mu harus pergi ke dokter saat ini )
4. We ought to write a letter to him (Kita seharusnya menulis surat untuknya)
5. The students ought to pay attention to what the teacher says (Murid – murid seharusnya memperhatikan apa yang dikatakan oleh guru)
Kalimat negatif (Negative sentence)
6. We should not make so much noise (Kita tidak seharusnya membuat keributan)
7. Rudi should not smoke so much (Rudi seharusnya tidak merokok)
8. Susi ought not to work so hard (Susi seharusnya tidak bekerja terlalu keras)
9. You ought not to spend so much money on clothes (Kamu seharusnya tidak menghabiskan  banyak uang untuk pakaian)
Kalimat tanya atau introgatif (interrogative sentence)
11. Should we write the exercise in inx ?
– Yes, we should
– No, we should not
12. Should we speak to them in english?
– Yes, we should
– No, we should not
13. Should he go to the beach with us?
– Yes, he should
– No, he shouldn’t
14. Should they pay more attention to the grammar rules ?
– Yes, they should
– No, they should not
Masa lalu (Past)
Rumus atau bentuk kalimat nya adalah :
BENTUK: Subject + Should / Ought to + have + verb 3

Contoh dalam kalimat :
1. He should have studied more before his examination (Dia Seharusnya sudah banyak belajar sebelum ujian)
2. They should have prepared her lesson carefully (Mereka seharusnya sudah menyiapkan pelajarannya dengan hati- hati)
3. My old brother ought to have sent the letter by airmail (Kakak lelaki saya seharusnya telah mengirim surat lewat pos)
Terjemahkan kalimat berikut ini:
1. Kami seharusnya sudah menelpon Andri tadi malam
2. Dia searusnya tidak menghabiskan banyak waktu untuk ini
Demikian pembahasan pada postingan  kali ini mengenai “ Tiga Bentuk dan Contoh Kalimat Menggunakan Modal Auxiliary Verb Should Dan Ought To. Semoga bermanfaat 
Learning English, Learning Practice.
Artikel from english pro, kelas toefl online
meizu

Makalah Pembuatan Gula Tebu




PROSES PEMBUATAN GULA TEBU
A.      Proses Panen
                Untuk memperoleh gula tebu dengan kualitas yang baik, proses panen tebu perlu diperhatikan. Penebangan secara manual (dengan tangan) hasilnya lebih baik dibandingkan dengan menggunakan mesin tebu. Penebangan meliputi seluruh bagian tebu, termasuk bagian pucuk dan daun (Notojoewono 1964). Bagian pucuk dan daun tebu dibuang karena hanya mengandung sedikit sukrosa tetapi banyak mengandung pati dan gula reduksi. Tebu yang telah dipanen harus segera diproses karena dapat rusak akibat pengaruh proses enzimatis, reaksi kimia, maupun mikroba.
B.      Pembuatan Gula Tebu
Proses pembuatan gula dari tebu terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap penggilingan tebu (pemerahan nira), pemurnian, penguapan, kristalisaasi, pemutaran, dan penyelesaian.
Penggilingan Tebu
Tebu hasil panen, sebelum masuk ke penggilingan dibersihkan dengan air yang bertekanan tinggi.  Proses penggilingan tebu melibatkan 2 tahap, yaitu pemotongan (breaking) dan pencacahan/penggilingan (grinding) tebu.
Ø       Pemotongan (breaking)
        Proses ini bertujuan untuk membuka sel-sel tebu, sehingga tahap penggilingan selanjutnya akan lebih mudah. Pada proses ini biasanya digunakan knives, shredders, crusher atau kombinasi ketiga alat tersebut.
Ø       Penggilingan (Grinding)
        Proses ini bertujuan untuk menghancurkan bagian dalam tebu dan mengekstraknya dengan penambahan air imbibisi. Proses ini secra umum menggunakan 5-6 rol gilingan dalam 1 unit gilingan. Ekstraksi tebu dilakukan dengan memerah cacahan tebu menggunakan tekanan akan menghasilkan ampas tebu yang masih banyak mengandung gula, sehingga untuk menekan kadar gula dalam ampas tebu seminimal mungkin perlu ditambahkan air imbibisi yang berguna untuk mengekstrak gula yang masih tertinggal dalam ampas. Ekstrak tebu (nira) dan bagasse akan dihasilkan dari proses ini (Neulicht R & Shular J 1997).


Klarifikasi
                Nira yang diperoleh masuk ke clarifier. Pada proses klarifikasi biasanya ada penambahan lime dan sejumlah fosfat yang dapat larut. Penambahan lime untuk netralisasi asam-asam organik pada saat temperatur nira mencapai 95oC (200oF), sedangkan fosfat berfungsi sebagai floculating agent.
Pada proses ini akan diperoleh partikel-partikel yang tidak larut yang disebut mud atau blotong. Mud ini kemudian ditambah air dan dilanjutkan dengan proses filtrasi sehingga akan diperoleh air pencucian mud dan ampas. Nira dari clarifier bergabung menuju evaporator (Neulicht R & Shular J 1997).
Penguapan
Proses penguapan bertujuan untuk memekatkan nira dengan cara menguapkan kandungan airnya sebanyak mungkin. Penguapan air diusahakan mendekati keadaan jenuh sehingga mengurangi beban penguapan pada tahap kristalisasi. Proses penguapan ini terdiri dari 2 tahap (Neulicht R & Shular J 1997), yaitu:
1. Pemekatan nira dalam evaporator.
2. Pengupan dalam vacuum pans untuk kristalisasi.
Proses penguapan nira tidak dilakukan pada suhu tinggi untuk mencegah kerusakan gula.Gula yang dipanaskan pada suhu tinggi akan membentuk karamel yang berwarna cokelat tua, sehingga mempengaruhi warna kristal gula yang dihasilkan.Upaya yang dilakukan dalam mengurangi terjadinya karamel selama proses penguapan adalah dengan menjalankan proses penguapan pada tekanan yang rendah (vacuum). Nira kental yang dihasilkan dari proses penguapan kemudian diberi gas SO2 untuk memucatkan warna, sehingga diharapkan dapat menghasilkan kristal gula yang lebih putih.Nira kental dengan kandungan berupa 65% padatan dan 35% air dihasilkan dari proses penguapan tahap pertama.
Kristalisasi
Kristalisasi bertujuan untuk mengubah semua gula yang terdapat dalam nira kental menjadi bentuk kristal yang mempunyai ukuran dan kemurnian yang diinginkan. Kristalisasi dilakukan dengan menguapkan nira dalam sebuah pan masak yang memiliki tekanan vakum untuk mencegah kerusakan gula. Jarak antara molekul-molekul sukrosa akan semakin dekat dengan menguapkan air pelarutnya.
Apabila jarak molekul-molekul sukrosa cukup dekat, maka akan saling mempengaruhi dan saling tarik-menarik. Bila di sekitarnya terdapat kristal sukrosa, maka akan ada keseimbangan antara molekul sukrosa yang melarut dan molekul sukrosa yang menempel/mengkristal. Keadaan ini dapat disebut sebagai larutan jenuh. Derajat kejenuhan dapat dinyatakan dengan perbandingan antara kandungan sukrosa di dalam larutan jenuh pada suhu yang sama. Harga perbandingan ini dikenal sebagai koefisien kejenuhan (KK) atau OVC (Over Verzading Coefficient)


Berdasarkan koefisien kejenuhan, daerah kejenuhan dapat dibagi menjadi lima, yaitu:
a.        Larutan Encer
Larutan yang mempunyai kejenuhan di bawah satu. Pada daerah ini larutan masih dapat melarutkan kristal.
b.        Larutan Jenuh
Larutan yang mempunyai koefisien kejenuhan sama dengan satu. Larutan ini sudah tidak dapat melarutkan kristal sukrosa lagi, tetapi terjadi kesetimbangan antara jumlah sukrosa yang melarut dan yang mengkristal.
c.        Daerah Menstabil
Larutan yang mempunyai koefisien kejenuhan lebih besar dari satu. Molekul sukrosa yang terdapat di daerah ini hanya dapat menempelkan diri pada kristal yang telah ada. Daerah ini disebut juga dengan daerah pembesaran kristal.
d.        Daerah Intermediet
Larutan yang mempunyai koefisien kejenuhan lebih besar dari satu. Molekul sukrosa pada daerah ini telah mampu membentuk inti kristal. Apabila terdapat kristal sukrosa dalam larutan, timbul kristal palsu.
e.        Daerah Labil
Larutan yang mempunyai koefisien kejenuhan lebih besar dari satu. Molekul pada daerah ini telah mampu membentuk inti kristal dengan serentak tanpa hadirnya kristal yang lain (Ginting B F 2002).

Pemurnian Raw Sugar
Tahap pemurnian merupakan tahap yang menentukan kualitas gula yang akan dihasilkan dalam suatu proses pembuatan gula. Pemurnian bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran (bukan gula) yang terbawa dalam nira. Hal yang perlu diperhatikan dalam tahap pemurnian adalah menjaga agar gula tidak rusak yang dapat diakibatkan oleh suasana asam dan temperatur yang tinggi, semakin banyak gula yang dihilangkan akan semakin tinggi kemurnian, dan semakin putih kristal gula yang didapatkan.
Tahap pertama dari proses pemurnian yaitu penggilingan Raw Sugar dan penambahan sirup, kemudian sirup dan kristal gula yang telah halus dicampur. Campuran tersebut kemudian disentrifugasi dengan adanya penambahan air. Proses tersebut disebut afinasi dan akan dihasilkan kristal gula dan sirup afinasi. Kristal gula hasil sentrifugasi kemudian masuk ke premelter sebagai awal dari proses pelelehan sebelum masuk ke melter. Sirup afinasi hasil sentrifugasi dipanaskan dan akan dihasilkan kristal gula dan sirup hitam (molase). Kristal gula masuk ke melter mengalami pelelehan dan bergabung dengan kristal gula hasil afinasi, kemudian mengalami tahap pemurnian (refined)
Sukrosa tahan terhadap suasana basa, tetapi tidak terhadap asam. Sebaliknya, gula reduksi dalam suasana basa akan terurai menjadi asam organik dan senyawa yang berwarna gelap sehingga kualitas dan kuantitas gula akan menurun. Ada tiga cara pemurnian, yaitu defekasi, sulfitasi, dan karbonatasi.
a.       Pemurnian Cara Defekasi
Pemurnian dengan cara defekasi merupakan cara yang paling sederhana, karena hanya menggunakan kapur sebagai bahan pembantu. Gula yang dihasilkan dengan cara ini adalah gula kristal yang masih berwarna merah. Ada tiga cara pemurian secara defekasi:
i. Defekasi Dingin
                Proses dengan cara ini dilakukan dengan menggunakan susu kapur pada nira mentah, pada temperatur rendah atau suhu kamar. Penambahan kapur tersebut bertujuan untuk menetralkan asam-asam yang terdapat di dalam nira, dan membentuk garam-garam (gumpalan) yang mengendap. Penambahan kapur dilakukan hingga pH larutan menjadi 7.2-8.3, nira dipanaskan sampai pada titik didihnya (+105 °C), dengan tujuan:
Ø  Garam-garam kapur dalam nira dapat terbentuk dengan cepat dan menghasilkan gumpalan yang besar sehingga mudah diendapkan.
Ø  Mengendapkan kotoran yang hanya mengendap pada temperatur yang tinggi, seperti protein.
Ø  Mematikan mikroorganisme.
Nira yang telah mengalami pemanasan sampai pada titik didihnya, lalu dimasukkan ke dalam bejana pengambangan (expander) untuk mengeluarkan udara-udara yang terdapat dalam nira. Gas-gas dan udara yang terdapat dalam nira harus dikeluarkan karena dapat mengganggu dalam proses pengendapan. Selanjutnya nira dimasukkan ke dalam alat pengendap untuk memisahkan endapan yang terjadi dengan nira yang jernih.
ii. Defekasi Panas
Proses pemurnian dengan cara ini dilakukan dengan menambahkan air kapur pada nira yang telah dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 70-90 °C. Pemanasan ini bertujuan untuk mendapatkan proses pemurnian yang berlangsung dengan baik dan cepat. Setelah penambahan air kapur, nira dimasukkan ke dalam alat pengendap.
iii. Defekasi Sacharat
Proses pemurnian dengan cara ini dilakukan dengan membagi nira mentah menjadi dua bagian. Bagian pertama ditambah air kapur hingga pH nya menjadi 10-11, dalam kondisi ini kapur bereaksi dengan sukrosa membentuk kalsium sakharat. Nira kedua dipanaskan sampai suhu 70 °C. Kedua nira tersebut dicampurkan hingga menghasilkan endapan yang lebih besar, sehingga mudah untuk diendapkan dan dihasilkan larutan nira yang lebih jernih.
b.       Pemurnian Cara Sulfitasi
Pemurnian cara sulfitasi hasilnya lebih baik dibandingkan dengan cara defekasi, karena telah dapat dihasilkan gula yang berwarna putih. Cara pemurnian ini menggunakan kapur dan SO2 sebagai bahan pembantu pemurnian. Pemberian kapur pada cara ini dilakukan secara berlebih, kemudian kelebihan kapur ini akan dinetralkan oleh gas SO2, sehingga terbentuk ikatan garam kapur yang dapat mengendap. Reaksi yang terjadi dalam proses ini adalah:
SO2 + H2O                                                    H2SO3
Ca(OH)2 + H2SO4                        CaSO3    + 2H2O
Ca(OH)2 + SO2                             CaSO3    +  H2O
Endapan CaSO3 yang terbentuk dapat mengabsorbsi partikel-partikel koloid yang berada di sekitarnya, sehingga kotoran yang terbawa oleh endapan semakin banyak. Gas SO2 juga mempunyai sifat dapat memucatkan warna, sehingga diharapkan dapat dihasilkan kristal dengan warna yang lebih terang, khususnya pada nira kental penguapan. Ada tiga cara sulfitasi, yaitu:
Sulfitasi dingin
Proses pemurnian dengan cara ini dilakukan dengan menambahkan kapur dan gas SO2 ke dalam nira mentah pada temperatur ruangan sampai titik didihnya (+105 °C). Selanjutnya nira dimasukkan ke dalam alat pengendap untuk memisahkan endapan yang terbentuk.
 Sulfitasi Panas
Proses dengan cara ini dilakukan dengan memanaskan nira hingga temperatur 70 °C. kemudian nira diberi susu kapur dan gas SO2 hingga pH-nya menjadi 7-7.4 dan terbentuk endapan. Proses ini dilanjutkan dengan pemanasan sampai titik didihnya 100 °C dan dilakukan pengendapan untuk memisahkan endapan dengan nira yang jernih.
Sulfitasi Sacharat
Proses ini dilakukan dengan membagi nira mentah menjadi dua bagian. Bagian pertama dipanaskan sampai suhu + 80 °C. Bagian kedua ditambahkan susu kapur hingga pH 10.5. Kedua bagian nira tersebut kemudian dicampur sambil dialirkan gas SO2 sampai pH + 7. Proses ini dilanjutkan dengan pemanasan hingga titik didihnya dan dilakukan pengendapan. Pemurnian dengan cara ini mempunyai keuntungan dibandingkan dengan cara defekasi, yaitu kotoran mengendap lebih mudah dan lebih cepat serta lebih banyak. Proses kristalisasi lebih baik dan warna gula yang dihasilkan lebih putih. Sedangkan kekurangannya adalah defisit nira dalam pemanas lebih banyak, serta biaya investasi dan perawatan lebih besar.
c.       Pemurnian Cara Karbonatasi
Proses ini dilakukan dengan menggunakan susu kapur dan gas CO2 sebagai bahan pembantu. Susu kapur yang ditambahkan pada cara ini lebih banyak dibandingkan cara sulfitasi, sehingga menghasilkan endapan yang lebih banyak. Kelebihan susu kapur yang terdapat pada nira dinetralkan dengan menggunakan gas CO2. Reaksi yang terjadi adalah:
Ca(OH)2 + CO2                         CaCO3 + H2O
Kotoran dalam nira akan terabsorbsi dalam endapan CaCO3 dan kemudian akan diendapkan. Pemurnian cara karbonatasi akan menghasilkan gula relatif lebih putih dibandingkan dengan cara sulfitasi.
Cara karbonatasi yang dilakukan di Indonesia adalah karbonatasi rangkap, yaitu pemberian gas CO2 dilanjutkan dalam dua tingkat. Nira yang telah ditimbang dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 55 °C. Pemanasan tidak boleh melebihi dari suhu tersebut, karena akan menguraikan gula reduksi menjadi bahan yang berwarna gelap (terbentuk karamel) sehingga kualitas gula menjadi turun. Kemudian nira dimasukkan ke dalam peti karbonatasi I, ditambahkan susu kapur dan gas CO2 sampai pH + 10.5, kemudian nira ditapis di pressan I untuk memisahkan kotoran dengan filtratnya atau nira tapis I. Selanjutnya nira tapis I dimasukkan ke dalam peti karbonatasi kedua untuk diberi gas CO2 dan dipanaskan sampai suhu 70 °C, kemudian ditapis di pressan II untuk memisahkan blotong, dan nira jernih dikeluarkan dari alat penapis. Selanjutnya diberi gas SO2 di peti sulfitasi sampai pH 7.0-7.2. Blotong di pressan I dibuang, blotong dalam pressan II dicampurkan dengan nira karbonatasi I.

Dekolorisasi
                Setelah melewati clarifier, kemudian difiltrasi untuk menghilangkan padatan tersuspensi. Dekolorisasi bertujuan untuk menghilangkan pengotor dengan cara adsorpsi. Jenis adsorben yang digunakan yaitu karbon aktif, resin dan tepung tulang, namun resin jarang sekali digunakan. Karbon aktif dan tepung tulang digunakan dalam sistem fixed bed atau moving bed. Dengan fixed bed cairan gula mengalami beberapa sirkulasi sampai diperoleh warna cairan yang mendekati warna yang akan ditentukan. Moving bed sistem beroperasi secara kontinyu, jadi cairan gula akan melewati adsorben.
                Adsorben yang digunakan pada proses dekolorisasi akan mengalami regenerasi. Cairan gula yang telah didekolorisasi akan masuk ke heaters sebelum masuk ke evaporator. Proses penguapan yang terjadi sama dengan pembuatan gula sebelumnya. Cairan yang telah dipekatkan akan masuk ke vacuum pans dengan adanya penambahan seed solution kemudian dicampur dan dipisahkan dengan sentrifugasi. Dari proses tersebut akan dihasilkan sirup yang akan masuk ke vacuum pans. Gula putih dicuci dengan air sekali menggunakan sentrifugasi dan cairan pencuci kembali lagi ke vacuum pans. Gula putih yang terbentuk masuk ke granulator yang terdiri dari drum pengering dan drum pendingin. Dalam drum pengering digunakan temperatur 11 oC (230oF), setelah dari granulator masuk ke drum pendingin. Setelah semua proses selesai akan diperoleh raw sugar yang telah dimurnikan biasanya dikemas dan disimpan dlam gudang penyimpanan. Gula yang berwarna coklat diperoleh dari sirup dengan kemurnian yang rendah, proses pembuatannya sama dengan pembuatan gula putih.